"Aku ingin menjadi matahari,"katanya.
"Kenapa?"
"Matahari bersinar sepanjang hari, aku akan meneranginya sepanjang hari." Dia tersenyum, kemudian menatapku,"Bukankah kebanyakan menginginkan seperti itu?!"
"Mungkin,"jawabku. "Lalu bagaimana denganmu, matahari? atau rembulan?"
"Rembulan."
"Hemmm...Pilihanmu pasti beralasan"
"Tentu. Ku ingin meneranginya dalam kegelapan."
"Lalu?" tanyanya.
"Ku yakin, dia lebih membutuhkanku ketika dia bersedih,ketika tak ada satu cahayapun yang meneranginya."
Mungkin cintaku tak lebih dari sependar cahaya lilin, yang akan redup diantara ribuan cahaya terang lainnya, tapi biarkan cintaku seperti itu, biarkan tetap menyala di hatimu... Karena ku yakin, cahaya itu akan menjadi sangat terang ketika cahaya lain padam....
Jangan ragukan aku, janji itu telah terpateri dalam hati dan takkan ku ingkari,
Ku sungguh menyayangimu, bukan karena kau juga menyayangiku, tapi karena kau hamba-Nya yang juga melabuhkan cintamu pada-Nya...Bahkan ketika takdir-Nya berkata lain, kau kan tetap di hatiku...
